Hortondan Hunt (1987) mencatat ada dua faktor yang memengaruhi tingkat mobilitas pada masyarakat modern, yaitu faktor struktural dan faktor individu. 1. Faktor Struktur. Faktor struktur ialah faktor yang menentukan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk memerolehnya.Dalam materi pengantar ilmu politik, hal yang penting untuk dipelajari adalah mengenai perilaku dan partisipasi politik. Perilaku dan partisipasi politik inilah yang akan sangat lekat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai seorang warga negara, jelas kita tidak akan lepas dari kegiatan kali ini kita akan mempelajari mengenai bagaimana perilaku politik dalam teori serta partisipasi politik yang dapat dilihat dari itu perilaku politik?pengertian perilaku politik dapat dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, yang mendefinisikan āperilakuā sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Definisi ini juga dapat menunjukkan adanya nilaibahwa perilaku adalah reaksi terhadap stimulus yang diberikan secara internal psikologis maupun eksternal sosiologis.Artinya, dapat dikatakan bahwa definisi perilaku politik ini adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap aktivitas perpolitik dalam suatu negara. Karakteristik perilaku politik dari suatu masyarakat dapat dilihat dari sejauh mana kadar kekentalan budaya politik pada suatu masyarkat. Artinya, budaya politik itulah yang paling banyak berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam merespon politik. Budaya politik ini pula yang mengikat perilaku saja subjek dalam perilaku politik?Dalam perilaku politik tentunya ada subjek atau pelaku yang melakukan implementasinya. Adapun subjek dalam perilaku politik, meliputi masyarakat dan sebagai subjek politik berfungsi untuk menjalankan fungsi-fungsi politik, melalui infrastruktur politik. Sementara pemerintah sebagai subjek politik berperan dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, melalui suprastruktur yang mempengaruhi perilaku politikPerilaku politik seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku politik, meliputi Struktur kepribadian yang tercermin dalam sikap individu secara sosial politik tak langsung. Dalam hal ini seperti sistem politik, sistem ekonomi, sistem budaya,dan media sosial politik langsung yang mempengaruhi dan membentuk kepribadian aktor, seperti keluarga, agama,sekolah, dan kelompok sosial politik langsung berupa situasi, yaitu keadaan yang mempengaruhi aktor secara langsung ketika hendak melakukan suatu fungsional sikap, yaitu kepentingan, penyesuaian diri, eksternalisasi dan pertahanan perilaku politikDalam kajian perilaku politik, dapat dilihat adanya dua model perilaku politik secara umum. Adapun model perilaku politik ini berupa individu sebagai aktor politik dan agregasi aktor politik meliputi pemimpin politik, aktivis politik, dan individu warga Negara biasa. Sementara agregasi politik adalah individu aktor politik yang bertindak secara kolektif. Agragasi politik ini meliputi kelompok kepentingan, birokrasi, parpol, lembaga pemerintahan dan perilaku politikSumber perilaku politik yang paling utama adalah budaya politik, yaitu kesepakatan antara pelaku politik tentang apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh ini tidak selalu bersifat terbuka, dalam artian, tidak setiap kesepakatan dalam budaya politik ditegaskan secara juga budaya politik yang sifatnya tertutup tetapi tetap dipahami oleh kelompok masyarakat. Misalnya saja, ketika akan dilangsungkan pemilihan umum, ada budaya politik dalam masyarakat yang sering meminta sumbangan, atau amplop, atau materi lainnya dari para calon, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi sikap itu partisipasi politik?Dalam perilaku politik, dikenal adanya partisipasi politik yang merupakan bentuk keterlibatanmasyarakat terhadap kegiatan politik. Pengertian āpartisipasiā sendiri dapat dilihat dari sisi etimologi, yang berasal dari bahasa Latin āparsā yang artinya ābagianā dan ācapereā yang artinya āmengambilā.Pengertian partisipasi politik sendiri adalah aktivitas warga yang mempengaruhi politik. Secara lebih rinci, partisipasi politik dapat dipahami sebagai aktivitas warga negara yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan partisipasi politik juga disampaikan oleh Prof Miriam Budiarjo, yang secara umum mendefenisikan sebagai kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu melalui kegiatain memilih pemimpin negara dan kegiatan yang langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kebijakan sini, dapat diartikan bahwa partisipasi politik mengarah pada tindakan mengambil bagian atau menceburkan diri dalam aktivitas politik. Sejarah partisipasi politik sendiri bermula dari jaman Yunani dan berkembang beriringan dengan tradisi pemikiran Barat. Aristoteles adalah salah satu tokoh pelopor kajian konsep partisipasi politik yang telah membahas konteks partisipasi politik dalam kehidupan Aristoteles, ikatan antar manusia merupakan landasan utama dari pembentukan suatu negara sehingga ia percaya bahwa partisipasi politik adalah tumpukan perhatian dariprinsip ākekitaanā. Masyarakat dalam hal ini berhak untuk turut terlibat dalam berbagai aktivitas terkait pemeliharaan negara dan komunitas, hukum serta penegakan politik ini erat kaitannya dengan kegiatan politik di negara demokrasi. Keterlibatan rakyat dalam perpolitikan dianggap sebagai barometer utama dalam mengukur tingkatan implementasi demokrasi dari suatu negara. Dalam sistem politik demokrasi, masyarakat memiliki hak untuk ikut menentukan siapa wakil mereka untuk duduk dalam jabatan penting partisipasi politik ini relevan untuk setiap sistem politik. Akan tetapi, hal ini paling dibutuhkan dalam sistem politik demokrasi. Ini lantaran dalam demokrasi, diasumsikan bahwa semakin sedikit rakyat yang terlibat atau mengambil bagian dalam keputusan, berarti semakin sedikit pula demokrasi yang dijalankan. Sebaliknya, semakin banyak partisipasi yang ada dalam keputusan, semakin banyak demokrasi di demikian, tingkat dan cakupan partisipasi politik ini merupakan kriteria yang penting,bahkan mungkin menentukan, dalam menilai kualitas demokrasi yang ada pada penyebab gerakan ke arah partisipasi politikAda beberapa faktor yang mempengaruhi gerakan masyarakat sehingga bersedia aktif terlibat dalam melakukan partisipasi politik, serta mempengaruhi karakter partisipasi politik masyarakat. Yakni Modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan - perubahan struktur kaum intelektual dan komunikasi masa antar kelompok pemimpin pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan partisipasi politikPartisipasi politik dalam masyarakat dapat dibagi dalam beberapa bentuk, meliputi Partisipasi aktif merupakan kegiatan warga negara yang senantiasa menampilkan perilaku tanggap responsif terhadap berbagai tahapan kebijakan Militan-Radikal kegiatan warga negara yang senantiasa menampilkan perilaku tanggap responsif terhadap kebijakan pemerintah, namun cenderung mengutamakan cara-cara non-konvensional,termasuk menggunakan cara-cara Pasif kegiatan warga negara yang menerima atau menaati begitu saja segala kebijakan pemerintah. Jadi,partisipasi pasif cenderung tidak mempersoalkan apapun kebijakan publik yang dibuat oleh Apatis kegiatan warga negara yang tak mau tahu dengan apapun kebijakan publik yang dibuat pemerintah. Umumnya warga masyarakat bertindak demikian karena merasa kecewa dengan pemerintah dansistem politik yang Individual kegiatan warga negara biasa yang mempengaruhi pemerintah yang dilakukan oleh orang - Kolektif kegiatan warga negara biasa untuk mempengaruhi pemerintah yang dilakukan oleh sejumlah orang ataubanyak Langsung kegiatan warga negara biasa untuk mempengaruhi pemerintah, yang dilakukan sendiri tanpa perantaraan pihak Tak Langsung kegiatan warga negara untuk mempengaruhi pemerintah, yang dilakukan dengan perantaraan Material kegiatan warga negara untuk mempengaruhi pemerintah, dengan cara memberikan sumbangan Non-Material kegiatan warga negara untuk mempengaruhi pemerintah dengan cara memberikan sumbangan non-materiContoh partisipasi politikPara politisi dan sarjana telah menekankan karakter unik demokrasi dengan menekankan peran warga biasa dalam urusan politik. Daftar kegiatan partisipatif ini kini telah menjadi hampir tak terbatas dan mencakup tindakan yang luas dalam intinya, setiap warga negara memiliki hak dan berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik, guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang - undang dasar dan perundangan hukum yang contoh perilaku politik ini dapat meliputi Memberikan suara dalam pemilu untuk memilih wakil rakyat / pemimpin,Terlibat dalam kampanye,melakukan demonstrasi,melakukan pemboikotan,menghadiri rapat umum partai,memposting blog,menjadi sukarelawan,bergabung dengan massa,menandatangani petisi,membeli perdagangan produk yang dianggap adil,Membentuk dan bergabung dalam organisasi kemasyarakatan,Melakukan diskusi publik,Melakukan komunikasi pribadi dengan aktivis politik atau pejabat pemerintah,Pembangkangan sipil,Mengikuti partai politik atau parpol,Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas,Berhak menjadi pimpinan politik,Referensi 1. Agustino, Leo danMuhammad Agus Yusoff. 2012. PartisipasiPolitik dan Perilaku Pemilih Sebuah Refleksi Teoritikal. Jakarta JurnalPolitik, Jurnal Kajian Politik dan Masalah Pembangunan No 16/ 2012, ISSN Deth, Jan W. What is Political Participation?.Department of Political Sociology, University of Mannheim, diakses dari Riantoby, Alwan Ola. Perilaku Politik TerhadapPartisipasi Politik. Diakses dari Andika Drajat MBacaan lainSistem Pemilu Sejarah Kemunculan dan Macam Sistem Pemilu di DuniaPengertian Hak Asasi Manusia, Deklarasi Universal HAM dan Hak Asasi AnakLegitimasi dalam Pemerintahan Politik mempengaruhitingkat pendapatan yang akan diperoleh bagi pedagang atau pelaku usaha lain nantinya.1 Pembangunan pariwisata memiliki peran signifikan dalam pembangunan aspek ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik dan keamanan. Kepariwisataan merupakan sesuatu yang bersifat kompleks, meliputi pergerakan manusia, barang,
Table of Contents Definisi lingkungan politik Dampak lingkungan politik terhadap bisnis dan contoh-contohnya Bagaimana bisnis meminimalkan ancaman dari lingkungan politik Lingkungan politik political environment dapat berubah secara dramatis. Misalnya, pada 2018, Presiden Donald Trump melakukan perang dagang dengan Cina. Dia menetapkan tarif dan hambatan perdagangan lainnya pada produk China. Dia berpandangan bahwa praktik perdagangan tidak adil oleh Tiongkok bertanggung jawab atas peningkatan defisit perdagangan AS, pencurian kekayaan intelektual, dan transfer teknologi Amerika secara paksa. Lingkungan politik mengacu pada faktor-faktor di luar perusahaan, yang berkaitan dengan pemerintah atau urusan publik suatu negara, yang memengaruhi perusahaan. Pemerintah, di sini, memiliki arti luas. Itu dapat merujuk kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pemerintah, lembaga pemerintah independen seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Dalam beberapa kasus, lembaga transnasional seperti Organisasi Perdagangan Dunia, IMF, dan Bank Dunia juga termasuk dalam kategori ini. Dalam arti yang lebih luas, istilah ini juga mencakup berbagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk meluncurkan kebijakan dan peraturan. Dampak lingkungan politik terhadap bisnis dan contoh-contohnya Perubahan iklim politik dapat membawa risiko yang signifikan. Mereka dapat membahayakan strategi perusahaan. Perang, kekacauan politik, dan korupsi adalah contohnya. Beberapa yang lain juga memiliki efek menguntungkan seperti privatisasi dan penegakan hukum yang ketat. Berikut ini saya buat daftar variabel penting dari lingkungan politik Peraturan dan kebijakanBirokrasiStabilitas sistem politik, termasuk perubahan kepemimpinanKomitmen untuk menegakkan aturan, seperti kepemilikan atau hak kontraktualKorupsiKebebasan persPrivatisasi atau nasionalisasiDeregulasi Pemerintah memiliki minat dalam kegiatan ekonomi. Mereka meluncurkan peraturan dan kebijakan untuk mencapai tujuan seperti Pertumbuhan ekonomi yang kuatInflasi rendah dan stabilLapangan kerja penuhNeraca pembayaran seimbangDistribusi pendapatan Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, pemerintah menegakkan dan menciptakan kerangka kerja di mana bisnis dapat dilakukan. Mereka menyediakan infrastruktur, baik fisik dan non-fisik seperti transportasi dan fasilitas publik, fasilitas pendidikan, program kesejahteraan, dan penegakan hukum. Mereka juga mengambil beberapa kebijakan dan peraturan yang mengatur bisnis. Perubahan kebijakan dan peraturan memiliki paparan signifikan terhadap bisnis. Sebagai contoh Aturan anti monopoli atau persaingan mengatur perusahaan bisnis dan mempromosikan persaingan untuk kepentingan perburuhan mengatur hubungan pekerja-pengusaha. Mereka dapat terdiri dari upah minimum, praktik diskriminatif, persyaratan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, dan perlindungan data yang mengatur pengelolaan informasi lingkungan mencakup aspek hukum tentang bagaimana bisnis harus beroperasi ramah pajak tarif dan insentif pajak mengatur pungutan wajib terhadap perorangan atau entitas oleh perdagangan seperti tarif, kuota impor, dan prosedur administrasi yang terkait dengan kekayaan intelektual mengatur perlindungan hak cipta, paten, dan perlindungan kekayaan intelektual subsidi, baik bisnis maupun perorangan, seperti subsidi ekspor dan subsidi tata kelola perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara transparan dan etis untuk mempromosikan praktik bisnis yang etis. Bagaimana bisnis meminimalkan ancaman dari lingkungan politik Dalam beberapa kasus, perusahaan mengembangkan strategi politik untuk mengurangi risiko dan menciptakan peluang. Beberapa perusahaan besar mungkin memiliki pelobi mereka sendiri, atau mereka melakukannya melalui asosiasi dagang. Mereka memainkan permainan politik dan mencurahkan sumber daya yang sangat besar untuk politik untuk mempengaruhi keputusan pemerintah yang penting bagi bisnis mereka. Mereka beroperasi secara pribadi, melalui negosiasi yang tenang dengan para politisi. Bisnis juga dapat terlibat dalam lobi tidak langsung. Mereka mengumpulkan karyawan mereka sendiri, pemangku kepentingan, atau masyarakat umum untuk menyuarakan isu-isu strategis kepada para pembuat kebijakan. Dalam membangun opini, bisnis dapat mengelola melalui kampanye media atau bahkan demonstrasi.
Teoriklasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu: 1) gaya hidup (life style); 2) lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya); 3) pelayanan kesehatan; dan 4) faktor genetik (keturunan). Keempat determinan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan seseorang.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem, tradisi, konvensi dan hukum tertentu yang sama. Kehidupan masyarakat pada umumnya tidak terlepas dari kondisi sosial. Kondisi sosial dapat dilihat dari cara berkomunikasi dan berinteraksi dalam masyarakat tersebut. Dimanapun dan kapanpun, manusia senantiasa selalu melakukan dan memerlukan kerja sama dengan orang lain. Manusia memerlukan lingkungan sosial yang serasi dan sejahtera untuk kelangsungan hidup. Lingkungan hidup yang serasi tidak hanya dibutuhkan oleh seseorang saja, tetapi juga oleh seluruh anggota masyarakat dalam lingkungan sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan secara pribadi maupun kebutuhan sosialnya. Dalyono 2005, h. 133 menjelaskan bahwa kondisi sosial adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. Hal ini berarti lingkungan sosial dapat berpengaruh ke segala aspek, misalnya pendidikan dan ekonomi. Kondisi sosial dapat mempengaruhi seseorang melalui dua cara yaitu langsung dan tidak langsung. Secara langsung yaitu seperti dalam pergaulan sehari-hari baik dari keluarga, teman maupun dalam pekerjaan. Sedangkan secara tidak langsung yaitu melalui media massa baik cetak, audio maupun audio-visual. Kondisi sosial memiliki lima indikator, yaitu umur dan kelamin, pekerjaan, prestise, keluarga atau kelompok rumah tangga, dan keanggotaan dalam kelompok kemasyarakatan Basrowi & Juariyah, 2010. Semua masyarakat di dunia baik yang sederhana maupun kompleks, pola interaksi atau pergaulan hidup antara individu menunjukkan adanya perbedaan kedudukan dan derajat dalam membedakan status pada masyarakat yang kecil biasanya sangat sederhana, karena jumlah warganya yang relatif sedikit, tetapi yang dianggap tinggi statusnya juga tidak begitu banyak analisis sosial adalah salah satu metodologi yang digunakan dan dikembangkan untuk mengetahui dan mendalami realitas atau kondisi sosial. Hal ini berarti analisis sosial memiliki tujuan untuk mencari tahu atau mengumpulkan berbagai informasi terkait kondisi dan realitas dalam lingkugan sosial atau Di Indonesia, kondisi sosial yang menjadi perhatian utama khususnya pada masa pandemi COVID-19, yaitu kondisi sosial ekonomi. Kondisi sosial ekonomi merupakan keadaan yang berhubungan dengan masyarakat yang ditinjau dari segi sosial dan ekonomi. Keadaan tersebut meliputi kebutuhan masyarakat dan cara pemenuhan kebutuhannya. Dalam upaya memenuhi kebutuhan, masyarakat pastinya bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk masyarakat atau pekerja yang berpendidikan tinggi, tidak jarang berpenghasilan atau berpendapatan tinggi. Namun, untuk masyarakat atau pekerja yang pendidikannya rendah, akan sulit untuk memperoleh pekerjaan yang berpenghasilan tinggi. Pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia memunculkan berbagai persoalan negatif dan mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat, misalnya kehilangan pekerjaan dan bisnis-bisnis yang harus ditutup atau dihentikan, dan juga pendapatan yang semakin berkurang. Padahal kita tahu bahawasannya pada masa pandemi COVID-19 banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi. Dengan mencari tahu mengenai hal ini, secara tidak langsung kita telah melakukan analisis sosial. Dimana kita mencari tahu kondisi sosial dari suatu daerah atau kelompok penjelasan diatas, ada beberapa manfaat melakukan analisis sosial Memperoleh Informasi Terkait Kondisi atau Situasi Suatu Lingkungan Sosial. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
GejalaSosial. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam menjalankan hidupnya, mereka selalu membutuhkan sesamanya entah hanya untuk sekedar bersosialisasi ataupun membantu satu sama lain. Singkatnya, manusia harus berdampingan dengan lainnya agar dapat melangsungkan kehidupan. Hal ini tentunya dapat
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak terlepas dari lingkungan sosial. Lingkungan sosial bisa dikatakan sebagai aspek penting yang mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap individu atau kelompok dalam suatu definisi masyarakat untuk senantiasa dapat berperilaku maupun bertindak serta memungkinkan perubahan-perubahan dari perilaku setiap individu. Lingkungan sosial yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam, antara lain meiputi lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya dan lingkungan tetangga. Dalam hal ini keluarga merupakan lingkungan sosial yang utama dan pertama dari seorang individu yang dijumpai sejak lahir. Lingkungan SosialPengertian Lingkungan SosialPengertian Lingkungan Sosial Menurut Para AhliStrozAmsyariPurwantoCiri Lingkungan SosialJenis Lingkungan SosialLingkungan sosial primerLingkungan sosial sekunderFaktor yang Mempengaruhi Lingkungan SosialPengelompokan sosialPenataan sosialPranata sosialKebutuhan sosialContoh Lingkungan SosialKeluarga dan MasyarakatSebarkan iniPosting terkait Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa memerlukan bantuan maupun kerjasama dengan individu lain. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membentuk pengelompokan sosial, yang di dalamnya terjalin interaksi sosial individu dengan individu lainnya. Dari contoh interaksi sosial terjalin kemudian melahirkan suatu lingkungan sosial Lingkungan sosial merupakan tempat berlangsungnya bermacam- macam interaksi sosial dalam lingkup individu maupun kelompok di masyarakat. Pada lingkungan sosial pun di dalamnya tidak terlepas dari aspek nilai dan norma yang berlaku. Selain itu lingkungan sosial memiliki keterkaitan satu sama lain dengan lingkungan alam ekosistem serta lingkungan buatan atau tata ruang di sekitar. Pada hakikatnya, demi kelangsungan kehidupan sehari- hari, manusia memerlukan lingkungan sosial yang selaras dan berkesinambungan. Lingkungan sosial yang selaras dan berkesinambungan tersebut tentunya dibutuhkan oleh semua elemen masyarakat, baik di tingkat individu maupun kelompok. Sehingga untuk mencapai keselarasan dalam suatu lingkungan sosial, maka diperlukan kerjasama secara kolektif di antara anggota masyarakat. Kerjasama dapat mencakup adanya aturan-aturan sesuai kesepakatan bersama yang telah dibuat kemudian dilaksanakan sebagai suatu mekanisme pengendalian lingkungan sosial. Selain itu, lingkungan sosial pada mulanya terbentuk dari adanya pengelompokan-pengelompokan sosial, yang di dalamnya terdapat penyesuaian terhadap adanya aturan- aturan dalam masyarakat yang bersifat memaksa. Dalam hal ini setiap anggota masyarakat dalam suatu lingkungan sosial diwajibkan atau dituntut mematuhi serta menghayati aspek- aspek sosial yang menjadi bagian dari lingkungan sosial, yang membentuk suatu integrasi Pengertian Lingkungan Sosial Lingkungan sosial adalah lingkungan yang di dalamnya menggambarkan suasana sosial maupun suasana fisik, dimana manusia hidup dan bertumbuh kembang didalamnya,. Lingkungan sosial dapat berupa dalam wujud kebudayaan diajarkan kepada seorang individu, ,maupun berdasarkan pengalaman seorang individu atau mungkin interaksi sosial yang terjalin. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang menjadi tempat berlangsungnya beraneka ragam interaksi sosial yang terjalin antara berbagai kelompok- kelompok sosial dalam masyarakat beserta pranata dan simbol sosial, dan juga nilai serta norma yang sudah terstruktur, serta berkaitan erat dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan atau buatan yang ada di sekitar kehidupan masyarakat sehari- hari. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang terdiri dari sekumpuan makhluk sosial yang membentuk suatu jaringan sistem sosial akan interaksi dalam kehidupan sosial, yang berperan secara signifikan dalam membentuk kepribadian seseorang yang mempunyai tatanan nilai dalam kehidupan. Secara umum lingkungan sosial dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang terdapat di sekitar kehidupan manusia yang dapat memberikan pengaruh pada manusia tersebut, serta manusia-manusia lain yang ada di sekitarnya. Adapun menurut pendapat para ahli, definisi lingkungan sosial antara lain adalah sebagai berikut; Stroz Lingkungan sosial adalah semua kondisi di sekitar dalam kehidupan dimana terdapat cara-cara tertentu yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu, termasuk pertumbuhan dan perkembangan pada proses kehidupan, serta dapat pula dipandang sebagai bekal persiapan lingkungan bagi generasi yang selanjutnya atau generasi penerus. Amsyari Pengertian lingkungan sosial adalah individu atau kelompok lain yang berada di sekitar kehidupan masyarakat, seperti tetangga, teman-teman, termasuk juga orang lain di sekitarnya yang belum dikenal atau masyarakat umum di luar lingkungan sekitar. Purwanto Arti lingkungan sosial adalah setiap orang atau individu lain yang saling mempengaruhi dalam kehidupan sehari- hari. Di dalam lingkungan sosial, manusia membentuk pengelompokan sosial diantara sesama dalam upayanya mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan. Dalam suatu kehidupan sosial manusia juga memerlukan organisasi yaitu sekolah, kelompok masyarakat dan lain-lain. Ciri Lingkungan Sosial Adapun ciri- ciri lingkungan sosial antara lain sebagai berikut; Segenap pihak diikutseratakan dan masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab Dalam ciri ini setiap bentuk partisipasi dari masyarakat serta adanya tanggung jawab dan peranan menunjukkan lingkungan sosial yang interaktif. Oleh karena itulah setiap masyarakat cenderung aktif peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya Ciri ini ditandai dengan tingkat perekonomian dalam aspek pendapatan masyarakat yang mencukupi, area tempat tinggal dan pemukiman yang sehat, aman dan layak serta adanya kesempatan kerja yang mendukung, laju pertumbuhan dan distribusi penduduk sesuai dengan daya dukung lingkungan dan daya tampung sosial, tingkat pendidikan penduduk dan juga tingkat kesehatan yang memadai Penghormatan terhadap hak-hak masyarakat serta modal sosial yang dikembangkan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup Ciri ini ditandai dengan adanya perlindungan hukum terhadap hak intelektual yang dimiliki seorang individu maupun kelompok dalam suatu masyarakat. Contoh nyatanya misalnya melalui adanya hak paten, serta perlindungan terhadap hak-hak adat masyarakat lokal misalnya melalui peraturan daerah yang mengakomodasi perlindungan atas hak-hak masyarakat lokal. Jenis Lingkungan Sosial Lingkungan sosial dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu Lingkungan sosial primer Lingkungan sosial yang di dalamnya terdapat hubungan yang terjalin erat antara anggota satu dengan anggota lain, dimana terjalin suatu hubungan saling kenal mengenal dengan baik dengan anggota lain. Hubungannya saling berkesinambungan. Selain itu lingkungan sosial jenis ini ditandai dengan interaksi dan kerja sama yang bersifat fundamental, serta pertemuan yang intens dalam membentuk struktur dasar dan ide- ide sosial oleh individu secara mendalam. Lingkungan sosial sekunder Lingkungan sosial jenis ini di dalamnya terjalin suatu hubungan anggota satu dengan anggota lainnya secara agak longgar, tidak begitu intens, serta hanya berorientasi pada kepentingan-kepentingan formal maupun aktivitas-aktivitas khusus dalam kehidupan masyarakat. Selain itu lingkungan sosial sekunder didasarkan pada kepentingan atau aktivitas sosial tertentu yang khusus, dan para anggota dalam kelompok ini cenderung berinteraksi atas contoh status sosial yang spesifik, bukan untuk kepentingan umum. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Sosial Faktor- faktor yang mempengaruhi lingkungan sosial adalah sebagai berikut Pengelompokan sosial Pengelompokan sosial mencakup berbagai macam individu yang terkonstruksikan menjadi sekelompok individu dalam suatu persekutuan atau pengelompokan sosial yang dilandasi hubungan kekerabatan genealogical based relationship, misalnya keluarga inti atau batih, marga atau klen, suku bangsa dan lain-lain. Penataan sosial Penataan sosial merupakan aspek penting yang mendukung dalam lingkungan sosial. Penataan sosial berfungsi sebagai pengatur ketertiban hidup dalam kehidupan masyarakat sehari- hari yang dapat mempersatukan sekumpulan individu. Penataan sosial dapat terwujud dalam aturan-aturan yang dijadikan pedoman bersama dalam mewujudkan kerja sama dan interaksi sosial sehari-hari antar anggota masyarakat di lingkungan sosial terkait. Dalam hal ini, setiap orang harus jelas kedudukannya dan peranan- peranan yang harus dilakukan, serta memahami apa yang harus diberikan, kemudian apa yang dapat diharapkan dari pihak lainnya dalam suatu lingkungan sosial. Pranata sosial Pranata sosial pada umumnya dikembangkan berdasarkan pada aspek kepentingan penguasaan lingkungan permukiman yang memiliki makna penting bagi kelangsungan hidup masyarakat yang berkaitan di suatu lingkungan. Berbagai peraturan secara jelas dan terarah dikembangkan untuk menyaring secara selektif orang-orang yang bukan anggota dari fungsi pranata sosial sebagai kesatuan sosial. Pada dasarnya, orang- orang yang tersisih atau terasing dari lingkungannya tidak mempunyai hak dan kewajiban yang sama atas penguasaan sumber daya alam yang tersedia seperti anggota dari suatu pranata sosial umum lainnya. Kebutuhan sosial Lingkungan sosial itu secara dasar terkonstruksikan oleh dorongan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagaimana diketahui, bahwa tidak semua kebutuhan hidup manusia itu bisa terpenuhi oleh seorang diri, adanya kebutuhan sosial sosial needs dimana dapat terpenuhi jika masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain dapat saling berinteraksi dalam kehidupan sosial sehari- hari. Contoh Lingkungan Sosial Adapun untuk beragam contoh lingkungan sosial yang sering dikumpai dalam kehidupan masyarakat di keseharian, antara lain adalah sebagai berikut; Keluarga dan Masyarakat Struktur keluarga yang meliputi ayah, ibu, dan anak menjadi bagian penting dari lingkungan sosial yang secara langsung berhubungan dengan diri individu, sedangkan masyarakat di sekitar merupakan lingkungan sosial yang dikenal dan memberikan pengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak, yang salah satu diantaranya adalah teman sebaya atau sepermainan. Demikianlah materi yang telah dibegikan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian lingkungan sosial menurut para ahli, ciri, jenis, faktor dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan.
AdvertisementApa itu: Kelompok penekan (pressure group) adalah organisasi dengan agenda untuk melobi atau membujuk pemerintah atau bisnis untuk mengubah perilaku, kebijakan, keputusan, atau mengambil tindakan pada masalah tertentu. Beberapa anggota mungkin menyebut organisasi mereka sebagai kelompok lobi dan kelompok kepentingan untuk
.