Pengertian Manajemen Pemasaran, Fungsi, Tujuan, Konsep, Strategi dan Contoh adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian, Fungsi, Dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Secara Lengkap Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk ataujasa mulai dari produsen sampai konsumen Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah Philip Kotler Marketing pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Menurut Due west Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Akuntansi Manajemen Menurut Para Ahli manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengatur, dan mengelola program- programme yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang utnuk menciptakan dan memelihara pertukarn yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Kotler & Keller 2009v mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasarn dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Manajemen pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan untuk menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan plan-program yang menguntungkan perusahaan, dan juga dapat diartikan sebagai ilmu memilih pangsa pasar supaya dapat menciptakan nilai pelanggan yang unggul. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”. Pemasaran adalah Fungsi yang memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal”. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Pemasaran merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu perusahaan, dengan pemasaran perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan menyebarluaskan informasi serta menyampaikan hasil produknya. Dharmmesta & Handoko, 1982 Manajemen Pemasaran ialah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan agar perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Suatu Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan suatu kepuasan kepada konsumen jika ingin usahanya berjalan terus, atau konsumen memiliki pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan. American Marketing Association adalah sebagai berikut Manajemen Pemasaran adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, plan pemasaran dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi. Philip Kotler/Armstrong 2002xiv, terjemahan Wilhelmus Due west. Bakowatun “Manajemen pemasaran iyalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian atas plan yang dirancang untuk menciptakan, membangun, serta mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi” Buchari Alma 2004130, “ Manajemen Pemasaran iyalah merencanakan, pengarahan, serta pengawasan seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan ataupun bagian dipemasaran.” Lupiyo Adi 2006six Manajemen pemasaran iyalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol plan-plan yang telah direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan pada konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun keuntungan bersama”. Philip William J. Shultz dalam buku Prof. Dr. H. Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, cetakan-7, 2005, p130, Manajemen pemasaran iyalah merencanakan, pengarahan, sera pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan. John Westward. Mullins, Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis , menerapkan , mengkoordinasikan , dan mengendalikan program , yang melibatkan konsepsi , penetapan harga , promosi , dan distribusi produk , jasa dan ide-ide yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar untuk tujuan mencapai tujuan organisasi . Peter R. Dickson, Manajemen pemasaran adalah banyak dan variate kegiatan organisasi yang terlibat dalam memahami apa yang konsumen inginkan dan bagaimana mereka berperilaku . Swastha 1995 5 iyalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan program-program yang bertujuan untuk menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Sofyan Assauri 2004 iyalah kegiatan aktivitas menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan serta peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi serta pendistribusian produk tersebut, menenetapkan harga serta mentransaksikannya, dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya serta sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan dalam jangka panjang. Winardi, “manajemen pemasaran iyalah proses pengambilan suatu keputusan, perencanaan, pengawasan aspek-aspek pemasaran sesuatu perusahaan sehubungan dengan konsep pemasaran, di dalam sistem pemasaran.” William J. Stanton iyalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan program-plan yang ditujukan untuk mengadakan suatu pertukaran dengan pasar yang dituju, dengan maksud untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Boyd, Walker, Larreche, 1998 iyalah suatu proses analisis, perencanaan, implementasi, koordinasi serta pengendalian programme pemasaran yang meliputi dari kebijakan produk, harga, promosi, serta distribusi dari produk, jasa, dan ide yang dapat ditawarkan untuk menciptakan serta meningkatkan pertukaran manfaat dengan pasar sasaran dalam upaya pencapaian tujuan organisasi Boyd, Walker, Larreche, 1998, Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sistem Informasi Manajemen – Pengertian , Fungsi, Tujuan, Proses, Kemampuan, Contohnya Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi. Perencanaan pemasaran Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan. Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu. Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan. Rencana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya- biayanya. Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk. Sebagai syarat minimal perencanaan harus berisi bagian-bagian sebagai berikut Ringkasan bagi ekskutif Menyajikan pandangan singkat atas rencana yang diusulkan agar dapat ditinjau dengan cepat oleh manajemen. Situasi pemasaran saat ini Menyajiakan information latar belakang yangrelevan mengenai pasar, produk, persaingan dan distribusi. Analisis ancaman dan peluang Mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang mungkin mempengaruhi produk. Sasaran dan isu Menentukan sasaran perusahaan untuk produk di bidang penjualan, pangsa pasar, laba serta isu yang akan mempengaruhisasaran ini. Strategi pemasaran Menyajikan pendekatan pemasaran yangluas, yang akan digunakan untuk mencapai sasaran dalam rencana. Program tindakan Menspesifikasikan apa yang akan dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dan berapa biayanya. Anggaran Laboran laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang diharapkan dari rencana tadi. Pengendalian Menunjukkan bagaimana kemajuan rencana akan dipantau. Implementasi pemasaran Adalah proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melaksanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Implementasi yang sukses tergantung dari beberapa kegiatan kunci yaitu Pengorganisasian kegiatan pemasaran, yaitu Proses menciptakan hubungan antara fungsi personalia dan faktor fisik sarana, agar kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan bisa mencapai tujuan yang benar, meliputi pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab dan pelaporan kerja. Tujuan setiap orang di dalam organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan pemasaran yang telah dibebankan kepadanya sehingga tidak overlapping pekerjaan Bentuk umum dalam departemen pemasaran yang modern, antara lain Organisasi fungsional dimana berbagai aktivitas pemasaran yang berbeda dikepalai oleh spesialis fungsional manajemen penjualan, periklanan, riset pemasaran, pelayanan terhadap pelanggan, manajemen produk baru. Organisasi geografik, dimana karyawan bagian penjualan dan pemasaran diberi tugas di negara, wilayah atau distrik tertentu. Organisasi manajemen produk, karyawan ini mengembangkan pemasaran dan strategi lengkap untuk produk atau merk tertentu, bila perusahaan ini mempunyai banyak produk atau merk yang amat berbeda. Bila firm yang menjual satu lini produk kepada banyak tipe pasar berbeda yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer ini bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang dan tahunan untuk keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa perusahaan diorganisasikan disekitar kebutuhan spesifik segmen pelanggan. Pengarahan kegiatan pemasaran, yaitu Usaha yang berhubungan dengan segala sesuatu kegiatan pemasaran agar semuanya itu dapat dilakukan dengan baik, meliputi Pemberian perintah secara baik, harus ada follow up-nya, secara senderhana, perlu penjelasan sehingga ada pengertian dan sifatnya harus konsultatif. Motivasi Kepemimpinan Dengan pengarahan segala kegiatan yang menyimpang akan terdeteksi dan pimpinan dapat memberikan motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan serta agar terjadi harmonisasi antar anggota organisasi/business organisation firm. Pengkoordinasian kegiatan pemasaran, Usaha meng-sinkronkan dan menyatukan segala kegiatan pemasaran dalam organisasi agar tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Cara-cara menjalankan koordinasi yang efektif, dengan berbagai cara, yaitu Diadakan prosedur yang terang dan jelas dan ditentukan tanggal penyelesaian dead line. Koordinasi dilakukan secara formal melalui pimpinan staff pembantu, penitia maupun pejabat penghubung tetap dilakukan kontak tidak formal. Pengendalian/Evaluasi Pengendalian/Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi Penentuan Standard Supervisi kegiatan atau pemeriksaan Perbandingan hasil dengan Standard Kegiatan mengkoreksi Standard Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Manajemen Keuangan Lengkap Konsep Manajemen pemasaran Konsep manajemen pemasaran the marketing concept Merupakan orientasi bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan,keinginan dan penilaian pasar yg menjadi sasaran kemudian menyesuaikan sedemikian rupa kegiatan perusahaan agar dapat menyampaikan kepuasan yg diinginkan pasar secara lebih berdaya guna serta berhasil guna dibandingkan pesaingnya. Dalam konsep pemasaran,volume penjualan yg menguntungkan memang menjadi tujuannya. Akan tetapi laba yg diperoleh dari volume penjualan itu harus didapat dgn mendapat juga kepuasan dari konsumen. Konsep penjualan the selling concept Mementingkan saja book penjualan dan keuntungan tanpa pernah berpikir tentang kepuasan dari para konsumennya. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara Temukan keinginan pasar dan penuhilah. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat. Cintailah pelanggan, bukan produk anda. Lakukanlah menurut cara anda Burger rex Andalah yang menentukan United Airlines Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan JC. Penney. Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep Pemasaran Global Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Manajemen Investasi Beserta Portofolio Dan Contohnya Unsur Manajemen Pemasaran Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan Basu Swasta dan Irawan, 2001 10. Konsep pemasaran merupakan prinsip utama yamg menuntun setiap kegiatan pemasaran. Menurut konsep ini suatu perusahaan senantiasa harus berusaha untuk menemukan apa yang dibutuhkan pelanggan dan menghasilkan produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan itu. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan kemajuanya melalui kesetiaan pelanggan yang melakukan pembelian berulang-ulang. Disamping itu juga tidak boleh mengabaikan tehnis dan kemampuan perusahaan untuk menanggapi kebutuhan pelanggan yang ditentukan oleh strategi dan seleksi pasar yang akan diliputi dan produk yang ditawarkan. Konsep pemasaran memiliki three unsur pokok yang meliputi Orientasi pada konsumen Perusahaan yang benar-benar memperhatikan konsumen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut Menentukan dan memahami kebutuhan pokok dari konsumen yang ingin dilayani Menentukan kelompok pembeli yang ingin dijadikan sasaran penjualannya Menentukan produk dan program pemasarannya Mengadakan penelitian tentang motivasi konsumen Menentukan dan melaksanakan strategi pemasaran yang baik Koordinasi dan integrasi dalam permasalahan Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua elemen-elemen yang ada harus dikoordinasikan dan diintegrasikan. Disamping itu juga harus dihindari adanya pertentangan didalam perusahaan maupun antara perusahaan dengan pesaingnya. Semua bagian yang ada didalam perusahaan harus menyadari bahwa tindakan mereka sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Jadi, setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi. Selain itu juga harus terdapat penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, dan promosi, untuk menciptakan hubungan pertukaran dengan pelanggan. Artinya, harga harus sesuai dengan kualitas produk dan usaha juga harus dikoordinasikan dengan waktu setempat dan tempat yang tepat. Mendapatkan laba melalui kepuasan konsumen Faktor yang menentukan sebuah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba yaitu dengan sedikit banyaknya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi oleh perusahaan tersebut. Ini berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan konsumen, tapi perusahaan harus mendapatkan laba tetapi dengan tidak mengesampingkan kepuasan konsumennya. Strategi Pemasaran Persaingan yang meningkat dan semakin tajam mengakibatkan para pengusaha harus mampu mempertahankan produknya dalam persaingan bahkan memenangkan persaingan tersebut. Perusahaan harus dapat menerapkan strategi yang tepat bagi kelangsungan hidup produknya. Pengertian strategi pemasaran menurut William J. Stanton dalam Basu Swasta 2000 85 adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan perusahaan yang terdiri dari tujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang serta jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Banyak faktor yang menyebabkan perusahaan harus melakukan perubahan-perubahan secara besar-besaran dalam strategi pemasannya antara lain Daur hidup produk Production Life Wheel Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup produk, yaitu tahap-tahap daur hidup produk, yaitu tahap perkenalan , pertumbuhan, kedewasaan dan tahap kemunduran produk. Posisi persaingan perusahaan dipasar Visitor Competitive Position In The Market Strategi harus tetap disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah ia pemimpin leader, penantang challenger, pengikut follower atau hanya menggarap relung terkecil dari pasar yang ada. Situasi Ekonomi Pemasaran harus disesuaikan dengan situasi dan pandangan ke masa depan apakah ekonomi dalam kondisi makmur, inflasi tinggi atau resesi. Dengan demikian didalam suatu strategi pemasaran terkandung juga perencanaan strategi yang merupakan proses yang berlangsung secara terus-menerus. Suatu rencana strategi strategi program meliputi sebuah strategi dan perincian sehubungan dengan waktu untuk melaksanakan strategi tersebut, perinciannya meliputi Bauran pasar marketing mix Yang bagaimana akan ditawarkan pada siapa pasar sasaran dan untuk berapa lama Sumber daya dari perusahaan yang ingin dipakai dan hasil-hasil yang diharapkan Pada dasarnya dalam suatu strategi pemasaran tercakup juga adanya strategi produk dan strategi pasar, dimana semuanya ini merupakan usaha yang perlu dilakukan perusahaan untuk membiasakan diri secara teratur dalam memilih pasar serta produk apa yang akan dipasarkan berdasarkan pertimbangan lingkungan. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian adalah segi kekuatan serta kelemahan perusahaan, tujuan yang akan dicapai, seberapa jauh kemampuan dan yang tersedia serta kebiasaan dan kegiatan perusahaan pada saat ini. Adanya teknik marketing marketing tactics yang dihubungkan dengan strategi pemasaran menunjukkan bahwa kita dapat merumuskan taktik pemasaran ini dalam proses pengambilan keputusan. Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market place yang dipilih. Dalam variable bauran pemasaran ini akan diuraikan sebagai berikut Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan-keinginan kebutuhan Philip Kotler, 2000 448. Produk juga merupakan elemen kunci dalam tawaran pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai sesuai dengan memformulasikan tawaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pelanggan akan menilai tawaran berdasarkan iii elemen dasar yaitu Keistimewaan dan mutu produk Bauran dan kualitas pelayanan Kesesuaian harga tawaran itu Bauran produk adalah kumpulan dari semua produk dan unit of measurement produk yang ditawarkan oleh penjual tertentu kepada pembeli Philip Kotler, 2000 453. Adapun strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkan. Strategi produk berkaitan juga dengan atribut yang melekat pada produk tersebut dan kepuasan konsumen haruslah menjadi dasar utama perancangan strategi produk. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan secara efektif tentang produk yang merupakan bagian yang ada dalam sebuah model dalam mengambil keputusan yaitu Analisa Pasar Pengambilan keputusan tentang produk dan menganalisa pasar dengan mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan pembeli. Memonitor Lingkungan Kegiatan ini dilakukan setelah melakukan analisa pasar yang mencakup factor-faktor lingkungan. Menentukan Tujuan Produk Untuk setiap penawaran biasanya dikaitkan dengan pengambilan investasi laba. Penentuan Marketing Mix Setelah tujuan produknya ditetapkan kemudian menentukan marketing mix untuk mencapai tujuan. Dan masalah yang dihadapi dan perlu dipertimbangkan adalah Variabel marketing mix manakah yang harus dikembangkan untuk setiap produk yang ditawarkan? Dari variable marketing mix yang dipilih macam variable apakah yang tepat untuk diambil Pertimbangan tentang pengembangan usaha pemasaran untuk produk tersebut? Strategi produk yang digunakan perusahaan dalam memasarkan produknya biasanya berkisar pada perubahan produk mix, namun ada pula yang tanpa merubah produk mixnya. Strategi dapat ditempuh melalui berbagai cara Perubahan produk yang ada Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi resiko apabila mengembangkan produk baru. Perubahan ini dapat berupa perubahan bungkus, desain, model, penambahan ciri khas, dan perbaikan kualitas. Perluasan Produk Mix Perusahaan menambah jumlah produk. Penyempitan Produk Mix Usaha yang direncanakan untuk menghilangkan barang yang dirasa kurang menguntungkan sehingga diharapkan keuntungan menjadi lebih besar. Strategi Perbedaan Produk Perbedaan produk mencakup kegiatan mempromosikan perbedaan yang ada antara produk perusahaan dengan saingannya, sehingga perusahaan menghindari persaingan harga tetapi atas dasar produk ini berbeda atau lebih baik daripada produk pesaing. Perdagangan ke atas dan perdagangan ke bawah Strategi ini menekankan ekspansi lini produk dan perubahan posisi produk. Perdagangan ke atas berarti menambah barang prestise pada produk lini yang ada dengan beberapa penjualan produk yang berharga murah akan meningkat. Perdagangan dilakukan dengan menambah barang yang berharga murah, resikonya akan menimbulkan kesan pada konsumen bahwa perusahaan tidak selalu membuat barang-barang yang berkualitas Pengembangan penggunaan baru dari produk yang ada Strategi ini ditempuh dengan mencari pemakaian cara baru atau peningkatan penggunaan dari produk yang ada. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan book penjualan dan siklus kehidupan itu sendiri. Ada juga strategi merek, antara lain a. Menggunakan merek tersendiri untuk setiap produk b. Menggunakan salah satu merek untuk semua produk c. Menggunakan satu merek untuk setiap kelompok produk d. Menggunakan kombinasi merek dengan tanpa nama produ Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Manajemen Operasional” Pengertian Dan Tujuan – Ciri – Fungsi – Ruang Lingkup – Contoh – Bidang Yang Memerlukan Konsep Inti Pemasaran Pada intinya seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli / konsumen. Konsep Pemasaran adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan eksternal bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Dengan demikian fokus kegiatan perusahaan adalah berusaha memenuhi kepuasan pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang memadukan kegiatan-kegiatan fungsional lain misalnya kegiatan produksi, keuangan, personalia, dan sebagainya. Dari pendapat para ahli tersebut, dapat dikatakan konsep pemsaran adalah suatu falsafah bisnis yang lebih baru dalam hubungan pertukaran yang menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan dengan memanfaatkan produk berkaitan dengan produksi, pelayanan dan pemakaian produk. Pemasaran dapat lebih dipahami dengan mengiidentifikasi beberapa konsep intinya, diantaranya sebagai berikut Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Seorang konsumen di Amerika Serikat membutuhkan makanan, namun mungkin menginginkan hamburger, kentang goreng, dan minuman ringan. Seseorang di Republic of mauritius membutuhkan makanan, namun mungkin membutuhkan sebuah mangga, beras, lentil, dan kacang polong. Keinginan dibentuk oleh masyarakat. Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Banyak orang menginginkan Mercedes; tetapi hanya sedikit yang mau dan mampu membelinya. Perusahaan harus mengukur tidak hanya seberapa banyak orang yang menginginkan produk mereka, namun juga berapa banyak orang yang mau dan mampu membelinya. Perbedaan ini menyoroti kritik yang mengatakan bahwa “pemasar menciptakan kebutuhan” atau “pemasar membuat orang membeli hal-hal yang tidak mereka inginkan”. Pemasar tidak menciptakan kebutuhan, kebutuhan mendahului pemasar. Pemasar, bersama dengan faktor-faktor kemasyarakatan lainnya, mempengaruhi keinginan. Pemasar mungkin memperkenalkan gagasan bahwa sebuah Mercedes dapat memuaskan kebutuhan seseorang akan condition sosial. Namun, pemasar tidak menciptakan kebutuhan akan condition sosial. Pasar Sasaran, Positioning, dan Segmentasi Seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang dalam suatu pasar. Tidak semua orang menyukai sereal, kamar hotel, restoran, mobil, universitas, atau film yang sama. Karenanya, pemasar memulai dengan membagi-bagi pasar ke dalam segmen-segmen. Mereka mengidentifikasi dan membuat profil dari kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin lebih menyukai atau menginginkan bauran produk jasa yang beragam, dengan meneliti perbedaan demografis. psikografis, dan perilaku di antara pembeli. Setelah mengidentifikasi segmen pasar, pemasar lalu memutuskan segmen mana yang memberikan peluang terbesar. Segmen itulah yang akan menjadi pasar sasarannya. Untuk setiap segmen, perusahaan mengembangkan suatu penawaran pasar yang diposisikannya di dalam benak pembeli sasaran sebagai keuntungan utama. sebagai contoh, Volvo mengembangkan mobilnya untuk pembeli yang memberi perhatian utama pada keselamatan. karenanya, Volvo memposisikan mobilnya sebagai mobil paling aman. Perusahaan akan mencapai hasil yang lebih baik jika mereka memilih pasar sasarannya dengan cermat serta mempersiapkan plan pemasaran yang sesuai. Penawaran dan merek Perusahaan memenuhi kebutuhan dengan mengajukan sebuah proposisi nilai value proposition. yaitu serangkaian keuntungan yang mereka tawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Proposisi nilai yang sifatnya tidak berwujud tersebut dibuat menjadi berwujud dengan suatu penawaran Penawaran dapat berupa suatu kombinasi produk, jasa, informasi, dan pengalaman. Merek brand adalah suatu penawaran dari sumber yang diketahui. Merek seperti McDonald’due south menimbulkan banyak asosiasi dibenak orang, yang membentuk merek tersebut hamburger, kesenangan, anak-anak, makanan, cepat saji, kenyamanan, dan busur european monetary system. Semua perusahaan berjuang untuk membangun citra merek yang kuat, disukai, dan unik. Nilai dan Kepuasan Penawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Pembeli memilih penawaran yang berbeda-beda berdasarkan persepsinya akan penawaran yang memberikan nilai terbesar. Nilai mencerminkan sejumlah manfaat, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang dipersepsikan oleh pelanggan. Nilai adalah kombinasi kualitas, pelayanan, dan haraga “qsp”, yang disebut juga “tiga elemen nilai pelanggan”. Nilai meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas dan pelayanan, dan sebaliknya menurun seiring dengan menurunnya harga, walaupun faktor-faktor lain juga dapat memainkan peran penting dalam persepsi kita akan nilai. Nilai adalah konsep yang sentral perannya dalam pemasaran. Kita dapat memandang pemasaran sebagai kegiatan mengidentifikasi, menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan memantau nilai pelanggan. Kepuasaan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapannya atau hasil dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut senang. Saluran Pemasaran Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran pemasaran. Saluran komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran ini mencakup surat kabar, majalah, radio, televise, surat, telepon, papasn iklan, affiche, filier, CD, kaset rekaman, dan internet. Selain itu, sama seperti kita menyampaikan pesan dengan ekspresi wajah dan pakaian, perusahaan berkomunikasi melalui tampilan toko eceran mereka, tampilan situs internet mereka, dan banyak media lainnya. Pemasar semakin banyak menggunakan saluran dua arah seperti east-postal service, blog, dan nomor layanan bebas pulsa, dibandingkan saluran satu arah seperti iklan. Pemasar menggunakan saluran distribusi untuk menggelar, menjual, atau menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna. saluran distribusi mencakup distributor, pedagang, grosir, pengecer, dan agen. Pemasar juga menggunakan saluran layanan untuk melakukan transaksi dengan calon pembeli. Saluran layanan mencakup gudang, perusahaan transportasi, bank, dan perusahaan asuransi yang membantu transaksi. Pemasar menghadapi tangtangan dalam memilihbauran terbaik antara saluran komunikasi, distribusi, dan layanan untuk penawaran mereka. Rantai Pasokan Rantai pasokan supply concatenation adalah saluran yang lebih panjang yang membentang dari bahan mentah hingga komponen sampai produk akhir. Rantai pasokan untuk dompet wanita dimulai dengan penyediaan kulit dan melalui penyamakan, pemotongan, manufaktur, dan saluran pemasaran sebelum dapat menyampaikan produk kepada pelanggan. Setiap perusahaan hanya meraih persentase tertentu dari total nilai yang dihasilkan oleh sistem penghantaran nilai rantai pasokan. Ketika suatu perusahaan mendapatkan pesaing atau memperluas bisnisnya ke hulu atau kehilir, tujuannya adalah demi meraih persentase yang lebih tinggi dari nilai rantai pasokan. Persaingan Persaingan mencakup semua penawaran dan produk substitusi yang ditawarkan oleh pesaing, baik yang aktual maupun yang potensial, yang mungkin dipertimbangkan oleh seseorang pembeli. Misalkan suatu perusahan otomotif berencana membeli baja untuk mobilnya. Ada beberapa tingkat pesaing yang mungkin dihadapinya. Perusahaan tersebut dapat membeli baja dari Steel di Amerika Serikat, atau membeli dari perusahaan asing di Jepang atau Korea. Perusahaan tersebut juga dapat membeli dari perusahaan peleburan kecil seperti Nucor untuk menghemat biaya, atau membeli aluminiumdari Alcoa untuk bagian-bagian tertentu mobil guna mengurangi berat mobil. Perusahaan tersebut juga dapat membeli plastik rekayasa untuk bemper dari Saudi Bones Industries Corporation SABIC, pembeli GE Plastics, alih-alih menggunakan baja. Steel jelas berpikir terlalu sempit tentang persaingan yang dihadapinya jika perusahaan tersebut hanya menganggap perusahaan baja sejenis sebagai pesaingnya. Bahkan, dalam jangka panjang, south. Stell mungkin terancam oleh produk substitusi dibanding oleh perusahaan baja lainnya. Lingkungan Pemasaran Lingkungan Pemasaran terdiri dari lingkungan tugas dan lingkungan luas. Lingkungan tugas mencakup para pelaku yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosi penawaran. termasuk didalamnya adalah perusahaan, pemasok, benefactor, dealer, dan pelanggan sasaran. Dalam kelompok pemasok terdapat pemasok bahan dan pemasok layanan, seperti lembaga riset pemasaran, agen periklanan, banking concern dan perusahaan asuransi, perusahaan transportasi, dan perusahaan telekomunikasi. Benefactor dan dealer mencakup agen, pialang, perwakilan manufaktur, dan pihak lain yang membantu menemukan dan menjual ke pelanggan. Lingkungan luas terdiri atas enam komponen lingkungan demografis, lingkungan ekonomi, lingkungan fisik, lingkungan teknologi, lingkungan politik-hukum, dan lingkungan sosial budaya. Pemasar harus benar-benar memperhatikan trend dan perkembangan dalam lingkungan-lingkungan ini dan melakukan penyesuaian yang tepat waktu pada strategi pemasaran mereka. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2009 12 Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 14 Penjelasan Prinsip-Prinsip Manajemen Menurut Ahlinya Fungsi Manajemen Pemasaran Untuk mendapatkan riset pembeli atau konsumen Agar dapat mengembangkan produk Untuk komunikasi terhadap konsumen dan promosi ke konsumen nya mudah. Manajemen pemasaran berfungsi sebagai strategi distribusi Berfungsi untuk penetapan harga dari produk dan pemberian pelayanan pada konsumen Tugas Manajemen Pemasaran Bertujuan untuk mempelajari kebutuhan ataupun keinginan dari konsumen Bertujuan untuk mengembangkan suatu konsep-konsep produk atau barang untuk sebuah kebutuhan dan kepuasan konsumen atau pasar Bertujuan untuk membuat desain produk dan untuk mengembangkan dalam pembungkusan maupun merk Bertujuan untuk mengatur distribusi dan untuk memeriksa penjualan Bertujuan untuk menciptakan komunikasi pemasaran secara efektif dan efisien Bertujuan untuk mengatur harga untuk mendapatkan Return on Investment yang layak. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Manajemen Personalia Serta Fungsi Dan Tujuannya Contoh Manajemen Pemasaran Pegasus Sport Internasional Pegasus Sports Internasional adalah produsen aksesoris inline skating purnapasar aftermarket yang baru berdiri dan sedang mengembangkan Skatetours layanan yang membawa pelanggan untuk berpergian. Bekerja sama dengan toko skate lokal, Pegasus Sports menumbuhkan peluang yang sangat besar. Berseluncur adalah olahraga yang sangat digandrungi dewasa ini. Pegasus Sports akan memulai dengan menjual produk melalu Web-nya. Pendekatan konsumen ala “Dell” ini memungkinkan Pegasus Sports mencapai margin yang lebih tinggi dan mempertahankan hubungan erat dengan pelanggan. Pegasus memasuki tahun pertama operasinya. Produknya diterima dengan baik dan pemasaran menjadi kunci bagi pengembangan merk dan kesadaran produkserta pertumbuhan ground pelanggan. Pegasus memiliki informasi yang baik tentang pasar, informasi ini akan ditingkatakan untuk lebih memahami siapa yang dilayani, apa kebutuhan khusus mereka dan bagaimana dapat berkomunikasi dengan baik. Pasar sasaran Pegasus Rekreasi Kebugaran Kecepatan Hoki Ekstrem Profil pelanggan Pegasus secara umum terdiri dari faktor geografis, demografis, dan perilaku. Geografis Pegasus tidak menentukan wilayah sasaran geografis namun full populasi yang ditargetkan adalah 31 juta pengguna. Demografi Ada rasio yang hampir sama antara pengguna pria dan wanita. Usia 13-46, dengan 48% kelompok berusia sekitar 23-24 tahun. Faktor perilaku Pengguna menikmati kegiata kebugaran sebagai kegiatan yang dapat dinikmati secara intrinsik oleh dirinya sendiri. Pegasus menyedikan komunitas seluncur dengan kisaran aksesoris yang luas untuk semua variasi seluncur. Ada iii hal yang diutamakan oleh Pegasus, yaitu kualitas pengerjaan, desain yang terbaik dan layanan pelanggan. Pegasus akan mendiferensiasikan dirinya dengan memasarkan produk yang sebelumnya tidak tersedia bagi pemain skate. Jumlah pemain skate tidak terbatas hanya pada orang di suatu tempat, atau kelompok usia, jadi ada pasar dunia. Segmen yang paling cepat tumbuh untuk olahraga ini adalah segmen kebugaran jadi Pegasus akan mengupayakan pemasaran pada kelompok ini. Tren lain adalah berseluncur secara kelompok. Tren pasar memperlihatkan pertumbuhan berkelanjutan di semua arah skating. Pertumbuhan pasar cenderung stabil di sleuruh dunia dikarenakan banyaknya perusahaan skate, dan harga skate yang turun. Analisis SWOT berikut ini menggambarkan kekuatan dan kelemahan utama yang ada di dalam perusahaan dan juga menggambarkan ancaman dan peluang yang ada. Kekuatan Pengalaman dan pandangan industri yang sangat baik dan ahli, desain produk yang kreatif juga praktis, dan penggunaan modal bisnis yang efisien dan efektif. Kelemahan Ketergantungan tehadap modal luar, kurangnya sales promotion, dan kesulitan mengembangkan kesadaran merk Peluang Partisipasi dalam industri yang sedang tumbuh, penurunan biaya produk dan kemampuan untuk mendongrak usaha Ancaman Persaingan dari perusahaan lain yang lebih mapan, penurunan ekonomi, dan peluncuran hasil studi yang mempertanyakan keamanan produk. Pegasus Sports membentuk pasarnya sendiri. meskipun ada beberapa perusahaan yang membuat layar dan foil yang digunakan beberapa pemain skate, Pegasus Sports adalah satu-satunya merk yang khusus dirancang untuk para peain skate. Jadi perusahaan lain yang membuat foil atau laya belum diperhitungkan sebagai saingan Pegasus Sports. Untuk saat ini Pegasus Sport menawarkan beberapa produk. Produk pertama yang dikembangkan adalah Blade Boots, penutup roda dan kerangka inline skate, yang memungkinkan para pemain skate menjangkau daerah bermain skate lebih banyak. Produk kedua adalah SkateSails layar yang dirancang khusus untuk berseluncur . Produk ketiga SkateAid yang akan diproduki pada akhir tahun. Kunci keberhasilan yang dipegang oleh Pegasus adalah meracang dan meproduksi produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan kepuasan pelanggan adalah yang paling utama. Sebagai bisnis yang baru berdiri ada beberapa isu penting bagi Pegasus yaitu untuk memantapkan dirinya sebagai perusahaan skattig terkemuka, mengejar pertumbuhan terkendali yang mengatur bahwa beban gaji tidak akan pernah melebihi ground pendapatan dan senantiasa selalu mengamati kepuasan pelanggan. Kunci strategi pemasaran adalah berfokus kepada pemain skate, kecepatan, kesehatan, kebugaan deoxyribonucleic acrid rekreasi. Pegasus dan mencakup sekitar lxxx% dari keseluruhan pasar karena Pegasus membuat produk untuk berbagai segmen. Pegasus mampu melayani hampir semua segmen. Misa Pegasus Sports Internasional daan menyediakan aksesoris skating terbaik bagi pelanggan. Tujuan pemasaran Pegasus adalah mempertahakan pertumbuhan positif dan kuat pada setiap kuartal, mencapai peningkatan penetrasi pasar yang stabil, dan meurunkan biaya akuisisi pelanggan sebesar per kuartal. Tujuan keuangan Pegasusadalah meningkatkan margin laba sebesar one% per kuartal melalui efisiensi dan penetapan skala ekonomis, mempertahankan anggaran riset dan pengembangan yang signifikan, dan mencapai tingkat pertumbuhan dua sampai tiga digit untuk tiga tahun pertama. Pasar target untuk produk Pegasus adalah kelompok kebugaran dan rekreasi karena dua kelompok tersebut adalah kelompok dengan pertumbuhan tercepat. Pegasus akan memposisikan diriya sebagai perusahaan aksesoris skating terkemuka. Pegasus adalah perusahaan dari pelanggan untuk pelanggan. Tujuan tunggal Pegasus adalah memposisikandiri sebagai perusahaan terkemuka di bidang skate yang melayani pasar domestik dan internasional. Strategi pemasaran akan terlebih dahulu menciptakan kesadaran pelanggan menyangkut produk dan jasa yang ditawarka dan kemudian dikembangkan bersama pelanggan. Metode pemasaran yang kedua adalah iklan yang ditempatkan di berbagai majalah industri. Bauran pemasaran Pegasus meliputi penetapan harga yang didasarkan pada harga eceran per produk, distribusi yang langsung kepada pelanggan setelah itu akan menggunakan pengecer, iklan dan promosi dengan menggunakan metode yang berbeda, dan layanan pelanggan yang akan dicapai sesuai target. Pegasus mempunyai keuntungan yang bagus karena terletak di pusat dunia skating, Venice, California. Pegasus akan mampu mengangkat lokasi menguntungkan melalui kerja sama dengan banyak pemain skate yang tinggal di wilayah tersebut. Bagian keuangan akan menawarkan tinjauan keuangan Pegasus yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran. Pegasus merasa bahwa angka-angka peramalan penjualan bersifat konservatif. Pegasus kan meningkatkan penjualan jika anggaran iklan memungkinkan. Peramlan beban akan digunakan sebagai alat untuk mempertahankan target departemen dan memberikan indkator ketika diperlukan. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Resortdengan konsep hutan tropis dan perpaduan budaya Bali, Toraja, dan Dayak memberikan gaya modern yang terintegrasi dengan keindahan lanskap hutan tropis Indonesia dan menjadikan Sungai Woo sebagai axis-nya. Ciri Khas Arsitektur Bali 1. Harmoni dengan Alam Chris & Jennifer Villa seluas 180m2 karya OG Architects
b Alat Pendukung Jenis dan fungsi peralatan untuk pembuatan karya kerajinan dari limbah kulit jagung adalah gunting. c. Keselamatan Kerja Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman.
HikariMinowa18 Membuat budaya lokal yang unik dan seimbang kualitas nya dengan yang ada di industri. budaya lokal pun harus keratif seperi yang ada luar maupun di dalam sebuah kalau salah ⊙﹏⊙ 58 votes Thanks 103
Indonesiaadalah Negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang masing-masing memiliki budaya yang berbeda-beda.Perbedaan itulah yang menjadi ciri khas dan keunggulan Indonesia, Indonesia menjadi unik karena budayanya yang beragam. Keanekaragaman itu ditambah lagi dengan masuknya unsur-unsur budaya asing ke Indonesia. Masuknya budaya asing memperkaya warna kebudayaan Indonesia.
Abstrak Selain industri manufaktur dan industri jasa, industri kreatif adalah salah satu bidang industri yang memiliki peluang besar untuk berkembang pesat dalam era Industry Industri kreatif yang meliputi berbagai bentuk industri yang mengedepankan kreativitas dan kemampuan berpikir dari para pelakunya, memiliki kaitan yang erat dengan budaya yang ada di tempat tersebut. Kekayaan budaya di Indonesia yang sangat beragam memberikan potensi yang besar bagi pengembangan industri kreatif. Kesiapan pelaku industri kreatif menjadi faktor kunci dalam menghadapi persaingan dengan industri lain. Namun demikian, teknologi yang menyertai era Industry juga memberikan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan industri kreatif berbasis budaya. Tantangan yang dihadapi antara lain kemampuan sumber daya manusia yang terbatas, permasalahan hak cipta, infiltrasi budaya luar dan kurangnya penghargaan terhadap kreativitas. Kata kunci budaya, industri industry kreatif, peluang dan tantangan 1. PENDAHULUAN Dalam mempelajari tentang ekonomi dan industri kreatif, saat ini belum ada definisi baku yang disepakati tentang apa itu industri kreatif. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mendefinisikan industri kreatif sebagai bentuk industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Sementara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, melalui Dirjen Industri Kecil dan Menengah mendefinisikan industri kreatif adalah kegiatan usaha yang fokus pada kreasi dan inovasi. Selain terkait dengan definisi, juga tidak terdapat kejelasan perbedaan antara konsep ekonomi kreatif, industri kreatif maupun industri berbasis budaya cultural industries Fahmi, 2014 Secara umum industri kreatif di Indonesia terbagi menjadi 16 sub sektor. Keenam belas sub sektor meliputi 1 aplikasi dan pengembang permainan 2 arsitektur 3 desain interior 4 desain komunikasi visual 5 desain produk 6 fashion 7 film, animasi dan video 8 fotografi 9 kriya 10 kuliner 11 music 12 penerbitan 13 periklanan 14 seni pertunjukan 15 seni rupa dan 16 televisi dan radio Kementerian Pariwisata dan Eknonomi Kreatif RI, 2014. Keenam belas sub sector ini merupakan pengembangan dari pembagian sebelumnya yang hanya 14 sub sector pada tahun 2009 dan 15 sub sector pada tahun 2014. Berdasarkan informasi yang tersaji pada Tabel 1, ekonomi kreatif di Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Pada tahun 2016 sektor ekonomi kreatif menyumbangkan sekitar Rp 922 trilun atau dari Produk Domestik Bruto PDB Indonesia tahun 2016 Bekraf, 2017. Penyumbang kontribusi terbesar adalah sub sektor kuliner, fashion dan kriya yang menyumbang sekitar 75% dari keseluruhan angka. Angka ini menunjukkan besarnya peran ekonomi kreatif terhadap PDB yang semakin meningkat dan berperan penting untuk meningkatkan taraf hidup para pelaku ekonomi kreatif. Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ekonomi kreatif pada tahun 2016 sekitar 16,9 juta atau 14,27% dari total jumlah tenaga kerja nasional sejumlah 118,4 juta tenaga kerja. Selain menyumbang kontribusi terhadap perekonomian, ekonomi kreatif juga berperan penting untuk melestarikan berbagai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, memanfaatkan material lokal, memperkuat toleransi dan meningkatkan pengembangan kreativitas penduduk di sebuah wilayah Fathurahman and Huseini, 2018. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Seminar Nasional IENACO – 2019 ISSN 2337 - 4349 430 INDUSTRI KREATIF BERBASIS BUDAYA PELUANG DAN TANTANGAN DI ERA INDUSTRY Munajat Tri Nugroho* 1 Pusat Studi Logistik dan Optimisasi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia Jl. A Yani Tromol Pos I Pabelan, Surakarta. *Email munajat3n Abstrak Selain industri manufaktur dan industri jasa, industri kreatif adalah salah satu bidang industri yang memiliki peluang besar untuk berkembang pesat dalam era Industry Industri kreatif yang meliputi berbagai bentuk industri yang mengedepankan kreativitas dan kemampuan berpikir dari para pelakunya, memiliki kaitan yang erat dengan budaya yang ada di tempat tersebut. Kekayaan budaya di Indonesia yang sangat beragam memberikan potensi yang besar bagi pengembangan industri kreatif. Kesiapan pelaku industri kreatif menjadi faktor kunci dalam menghadapi persaingan dengan industri lain. Namun demikian, teknologi yang menyertai era Industry juga memberikan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan industri kreatif berbasis budaya. Tantangan yang dihadapi antara lain kemampuan sumber daya manusia yang terbatas, permasalahan hak cipta, infiltrasi budaya luar dan kurangnya penghargaan terhadap kreativitas. Kata kunci budaya, industri industry kreatif, peluang dan tantangan 1. PENDAHULUAN Dalam mempelajari tentang ekonomi dan industri kreatif, saat ini belum ada definisi baku yang disepakati tentang apa itu industri kreatif. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mendefinisikan industri kreatif sebagai bentuk industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Sementara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, melalui Dirjen Industri Kecil dan Menengah mendefinisikan industri kreatif adalah kegiatan usaha yang fokus pada kreasi dan inovasi. Selain terkait dengan definisi, juga tidak terdapat kejelasan perbedaan antara konsep ekonomi kreatif, industri kreatif maupun industri berbasis budaya cultural industries Fahmi, 2014 Secara umum industri kreatif di Indonesia terbagi menjadi 16 sub sektor. Keenam belas sub sektor meliputi 1 aplikasi dan pengembang permainan 2 arsitektur 3 desain interior 4 desain komunikasi visual 5 desain produk 6 fashion 7 film, animasi dan video 8 fotografi 9 kriya 10 kuliner 11 music 12 penerbitan 13 periklanan 14 seni pertunjukan 15 seni rupa dan 16 televisi dan radio Kementerian Pariwisata dan Eknonomi Kreatif RI, 2014. Keenam belas sub sector ini merupakan pengembangan dari pembagian sebelumnya yang hanya 14 sub sector pada tahun 2009 dan 15 sub sector pada tahun 2014. Berdasarkan informasi yang tersaji pada Tabel 1, ekonomi kreatif di Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Pada tahun 2016 sektor ekonomi kreatif menyumbangkan sekitar Rp 922 trilun atau dari Produk Domestik Bruto PDB Indonesia tahun 2016 Bekraf, 2017. Penyumbang kontribusi terbesar adalah sub sektor kuliner, fashion dan kriya yang menyumbang sekitar 75% dari keseluruhan angka. Angka ini menunjukkan besarnya peran ekonomi kreatif terhadap PDB yang semakin meningkat dan berperan penting untuk meningkatkan taraf hidup para pelaku ekonomi kreatif. Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ekonomi kreatif pada tahun 2016 sekitar 16,9 juta atau 14,27% dari total jumlah tenaga kerja nasional sejumlah 118,4 juta tenaga kerja. Selain menyumbang kontribusi terhadap perekonomian, ekonomi kreatif juga berperan penting untuk melestarikan berbagai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, memanfaatkan material lokal, memperkuat toleransi dan meningkatkan pengembangan kreativitas penduduk di sebuah wilayah Fathurahman and Huseini, 2018. Seminar Nasional IENACO – 2019 ISSN 2337 - 4349 431 Tabel 1. Sumbangan Ekonomi Kreatif Terhadap PDB tahun 2014 – 2016 dalam milyar rupiah Sub Sektor Ekonomi Kreatif Aplikasi dan Game Developer Total PDB Ekonomi Kreatif Industri kreatif berbasis budaya, adalah industri yang merujuk kepada industri yang menggabungkan kreativitas, produksi dan komersialisasi sebuah konten kreatif yang dapat berupa barang maupun jasa dan bersifat budaya secara natural Moore, 2014. Budaya sebagai salah satu sumber utama kreativitas memiliki potensi yang sangat besar untuk digali dan dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi produk-produk yang dapat dikomersialkan. Budaya yang merupakan hasil kreativitas yang berkesinambungan selama jangka waktu yang panjang, telah menjadi warisan yang sangat berharga bagi generasi sesudahnya. Warisan budaya yang dapat berupa artefak seperti rumah adat, makanan tradisional, maupun dalam bentuk lain seperti adat dan kebiasaan, bahasa lisan maupun tulis, dapat dimanfaatkan sebagai sumber kreatifitas yang tidak ada habisnya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekayaan budaya yang sangat besar, ditandai dengan banyaknya suku yang berdiam di Indonesia beserta seluruh budaya yang melekat kepadanya. Keseluruhan kekayaan budaya Indonesia itu menjadi source industri kreatif, terutama yang berkaitan dengan seni dan budaya dengan beragam nilai etnik dan kerajinan yang menyertainya. Keunikan seni dan budaya dari suku yang berdiam di Indonesia, tidak terdapat di belahan dunia yang lain termasuk di dalamnya juga makanan tradisional yang yang memiliki cita rasa yang unik maupun Bahasa dan jenis budaya lainnya yang berbeda-beda di setiap tempat di wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia telah berinisiatif untuk menjadikan industri kreatif berbasid budaya sebagai salah satu sumber utama pengembangan ekonomi pada masa mendatang Simatupang, Rustiadi and Situmorang, 2011. Usaha tersebut dimulai dengan membentuk kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2011, yang diperbarui dengan pembentukan Badan Ekonomi Kreatif pada pemerintah sesudahnya pada tahun 2014. Pemerintah Indonesia melalui Badan Ekonomi Kreatif dan instansi terkait telah menegaskan dukungannya untuk mengembangkan industri kreatif dengan berbagai cara mulai dari kebijakan yang mendukung pengembangan industri kreatif, termasuk dengan mendukung terciptanya akses yang luas bagi industri kreatif maupun dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang unggul dalam industri kreatif. Perkembangan industri sejak dari Industry hingga saat ini yang telah memasuki era Industry ditandai dengan perubahan yang sangat besar dalam berbagai faktor, termasuk perubahan dalam sistem produksi meliputi desain, produksi, komunikasi, distribusi bahkan dalam interaksi antar komponen dalam industri. Perubahan-perubahan mendasar ini dapat dilihat pada Gambar 1. Perubahan ini dapat dilihat pada perubahan hubungan yang terjadi utamanya pada cyber Seminar Nasional IENACO – 2019 ISSN 2337 - 4349 432 and physical interaction. Perubahan yang signifikan juga terjadi dalam industri berbasis jasa maupun industri lain yang berdasar pada budaya. Gambar 1 Perkembangan Revolusi Industri 1 hingga Revolusi Industri 4 Terdapat 9 sembilan teknologi utama yang menjadi dasar dari Industry lihat Gambar 2, yaitu 1 Additive manufacturing 2 Horizontal and vertical system integration 3 Cyber security 4 Augmented Reality 5 The cloud 6 Autonomous robots 7 The Internet of things / IOT 8 Big data and Analysis dan 9 Simulation Saucedo-Martínez et al., 2018. Sembilan pilar teknologi pada era Industry ini memberikan perubahan yang mendasar dalam dunia industri, terkait dengan pola komunikasi, pengolahan data, desain, sistem keamanan dan sebagainya. Terdapat banyak tantangan dalam mengimplementasikan pilar teknologi tersebut dalam mendukung terciptanya industri baru yang memiliki tingkat keandalan dan kualitas yang tinggi. Gambar 2. Sembilan Pilar Teknologi Industry Sumber Saucedo-Martínez et al., 2018 Seminar Nasional IENACO – 2019 ISSN 2337 - 4349 433 Perubahan yang terjadi juga membawa dampak kepada kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi era Industry Jika pada pada era Industry kemampuan teknis dan analitis menjadi kemampuan yang dominan, maka skills yang paling dibutuhkan pada adalah kemampuan menyelesaikan masalah problem solving dan kemampuan sosial social skills menjadi faktor kunci dalam menghadapi persaingan di era Kemampuan untuk memecahkan masalah dapat dihubungkan dengan kemampuan yang terkait dengan kreatifitas, dimana mereka yang kreatif biasanya memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memecahkan masalah. 2. PERAN PILAR TEKNOLOGI DALAM INDUSTRI KREATIF BERBASIS BUDAYA Di balik perkembangan teknologi yang menyertai Era Industry terdapat banyak hal yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan industri kreatif, terutama industri kreatif berbasis budaya. Peranan pilar teknologi dalam berbagai sub sektor ekonomi kreatif berbasis budaya dapat dijelaskan sebagai berikut Aplikasi dan Pengembang Permainan Permainan interaktif dapat menggabungkan berbagai indera manusia untuk terlibat dalam permainan berbasis komputer. Permainan tersebut tidak hanya yang bersifat hiburan, namun dapat menjadi permainan edukatif yang mengedepankan aspek budaya dalam membuatnya. Budaya tradisional dapat dikenalkan melalui permainan interaktif sehingga dapat membuat pengguna lebih paham tentang budaya lokal atau tradisional dari tempatnya atau tempat lain. Dengan adanya teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality, akan membuat permainan interaktif menjadi lebih hidup dan memberikan efek yang berbeda kepada penggunanya Szalavári, Eckstein and Gervautz, 2004. Arsitektur Indonesia memiliki keragaman arsitektur bangunan yang sangat banyak, dan terus berkembang sesuai dengan kondisi saat ini. Teknologi informasi yang ada memberikan peluang untuk mendigitalkan semua warisan arsitektural yang pernah dimiliki untuk dapat menjadi pelajaran untuk generasi mendatang. Kekayaan dalam bidang arsitektur tercermin dari banyaknya bentuk bangunan tradisional yang ada di Indonesia yang memiliki kekhasan masing-masing dilihat dari bentuk maupun bahan yang digunakan dalam pembangunan. Dengan pilar teknologi yang ada, dimungkinkan untuk merekayasa desain arsitektur bangunan dengan lebih mudah dan dapat menggabungkan berbagai ragam kekayaan arsitektur tradisional menjadi sebuah karya yang baru. Desain Interior, Produk dan Komunikasi Visual Desain menjadi faktor penting dalam berbagai industri, tidak terkecuali pada industri kreatif. Kemampuan untuk menggambarkan sebuah keinginan dan kebutuhan menjadi sebuah desain yang dapat dikomunikasikan kepada pembuatnya memiliki peran yang sangat penting. Proses pembuatan desain industri kreatif berupa produk, desain interior maupun desain komunikasi visual dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih baik dengan bantuan perangkat lunak Computer Aided Design CAD. Jika desain secara statis menggunakan CAD masih dianggap belum mencukupi, maka simulasi yang dilengkapi dengan animasi dapat menjadi alternatif untuk menyampaikan informasi produk kepada calon pengguna maupun pembuat produk. Fashion Sub sektor ekonomi kreatif lain yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah sub sektor fashion. Dengan kekayaan sumber pewarna alam serta ragam etnik, memungkinkan Indonesia untuk mengembangkan industri fashion berbasis budaya. Karya-karya desainer yang menampilkan kombinasi desain yang kontemporer dan desain tradisional. Dalam perkembangannya ke depan, terbuka peluang untuk melakukan produksi jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi printing. Motif tekstil dapat dikirimkan melalui saluran internet dan diproduksi langsung di negara tempat pembeli tinggal. Film, Animasi dan Video Sub sektor film, animasi dan video menjadi salah satu primadona dalam industri kreatif berbasis budaya yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi. Kemudahan untuk menyimpan dalam format digital menyebabkan banyak sekali kemudahan dalam membuat film atau animasi. Dengan budaya sebagai sumber pembuatan film maupun video. Kemampuan teknologi informasi untuk menggabungkan dunia fisik dengan dunia maya memungkinkan menghadirkan budaya masa lalu dalam bentuk film yang dinikmati semua orang saat ini. Seminar Nasional IENACO – 2019 ISSN 2337 - 4349 434 Kriya Dengan munculnya printer 3 dimensi additive manufacturing, mempermudah proses pembuatan kerajinan yang selama ini masih mengandalkan tenaga manual akan digantikan dengan tenaga mesin. Dengan kemampuan untuk menghasilkan produk-produk kerajinan yang biasanya memiliki desain yang rumit, maka industri kerajinan diprediksi akan meningkat dengan cepat, termasuk meng-customize produk kerajinan agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. Produk-produk kerajinan yang bersifat personal pun akan dapat dihadirkan secara cepat karena kemampuan teknologi additive manufactring Qin and Cheng, 2017. Kuliner Boleh dibilang kekayaan kuliner di Indonesia termasuk yang paling kaya di dunia, karena keragaman jenis makanan dan bahan baku pembuatnya. Cita rasa yang berbeda-beda pada setiap daerah semakin memperkaya industri kuliner di Indonesia. Internet marketing dapat dijadikan sebagai tulang punggung untuk mengenalkan budaya kuliner Indonesia ke negara lain. DIbandingkan dengan negara lain di ASEAN seperti Thailand dan Vietnam, kuliner Indonesia kurang dikenal oleh penduduk di Eropa dan Amerika. Musik Sebagai salah satu sub sektor ekonomi kreatif memiliki peluang besar untuk dikembangkan di era Industry Keragaman musik tradisional baik dari sisi instrumen musiknya maupun dari jenis musiknya, memungkinkan untuk dilakukan proses penyajian musik secara digital dan meluas ke seluruh dunia secara global. Musik yang secara umum memiliki sifat bebas nilai, akan mudah untuk dinikmati oleh siapapun saat musik dapat dikirimkan melalui jaringan internet kepada penggunanya. Semua orang di manapun dapat menikmati musik secara instan saat dibutuhkan, tidak perlu media penyimpanan yang harus dikirimkan kepada pengguna. Periklanan Sub sektor periklanan menjadi salah satu industri kreatif yang terdampak secara kuat oleh perkembangan pilar teknologi Industry Ide-ide kreatif dalam mengembangkan iklan sangat dibutuhkan untuk membuat iklan menarik dan memiliki kemampuan mempengaruhi orang. Ide-ide kreatif yang muncul, saat ini lebih mudah untuk direalisasikan dalam berbagai bentuk iklan untuk menarik calon pembeli atau pengguna. Seni Pertunjukan Dalam seni pertunjukan, peran teknologi informasi telah mengubah cara pandang dalam melakukan bisnis pertunjukan. Pertunjukan tidak lagi sekedar menampilkan pertunjukan, namun sudah berubah menjadi pertunjukan dengan menggabungkan berbagai macam teknologi dalam pertunjukan. Pertunjukan berbasis budaya misalnya pentas wayang, sendratari Ramayana maupun wayang orang dapat dikembangkan menggunakan tata pencahayaan dan background yang mampu memberikan impresi mendalam bagi penontonnya. Pentas pertunjukan akan menjadi lebih atraktif dan tidak membosankan. Seni Rupa Sub sektor seni rupa seperti seni lukis, seni patung dapat berkembang dengan cepat dengan adanya penemuan Additive Manfacturing atau yang lebih dikenal teknologi printer 3 dimensi 3D Printer Gao et al., 2015. Pemanfaatan 3D printer berkembang pesat dan dapat digunakan untuk menghasilkan karya seni rupa dengan tingkat kepresisian yang tinggi dengan tetap mempertahankan keunikan produk yang berbasis budaya. Warisan budaya yang berupa patung maupun bentuk seni rupa lainnya, dapat dengan mudah dilakukan rekonstruksi untuk memperoleh hasil yang mendekati bentuk yang diinginkan secara cepat. Televisi dan Radio. Teknologi Komunikasi melalui radio dan televisi masih memiliki pangsa pasar yang besar. Teknologi digital telah mengubah cara untuk menyampaikan siaran televisi dan radio yang awalnya menggunakan gelombang, menjadi berubah menggunakan komunikasi internet. Televisi dan radio tidak lagi terbatas pada sebuah wilayah geografis tertentu, namun sudah dapat menjangkau seluruh dunia dengan mudah. Perbedaan bahasa yang selama ini menjadi kendala dapat diminimalkan dengan tersedianya berbagai tools untuk menerjemahkan berbagai produk industri kreatif yang menggunakan budaya lokal agar dapat di konsumsi’ publik yang tidak menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan Artificial Intelligence dalam menerjemahkan konten yang memiliki basis Seminar Nasional IENACO – 2019 ISSN 2337 - 4349 435 bahasa lokal telah berkembangan sangat maju sehingga produk-produk kreatif berbasis budaya dapat disiarkan ke seluruh dunia dengan lebih mudah. 3. TANTANGAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS BUDAYA Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan industri kreatif berbasis budaya adalah tersedianya Sumber Daya Manusia yang mampu dan siap menghadapi perubahan teknologi yang cepat, dan memiliki pengetahuan yang baik tentang budaya yang ada. Perubahan yang cepat, membutuhkan manajemen yang bersifat fleksibel dan tangguh terhadap perubahan, namun tetap memperhatikan budaya lokal. Dengan cepatnya perubahan pada industry, membuat pelaku usaha dalam industry kreatif harus selalu inovatif. Tantangan kedua yang juga penting adalah masalah infrastruktur industri yang masih lebih mengedepankan modal dibandingkan kreativitas. Kreativitas terkadang baru akan memperoleh penghargaan yang sesuai manakala disukai oleh pasar. Namun demikian pasar sudah mulai beralih untuk menghargai kreativitas, namun ada kalanya kalah oleh para pemodal besar yang mampu mempengaruhi pasar dan persaingan menjadi tidak sehat. Perkembangan teknologi yang cepat, tidak hanya berdampak dalam melestarikan maupun mengembangkan budaya melalui industri kreatif. Akan tetapi, perkembangan teknologi tersebut juga dapat mengubah budaya itu sendiri. Dengan semakin tipisnya batas antara satu wilayah dengan wilayah lain, atau bahkan satu negara dengan negara lain akan menyebabkan terjadi infiltrasi budaya melalui berbagai macam jalan. Contoh adanya infiltrasi budaya yang masuk melalui industri kreatif adalah kasus K-Pop dan drama dari Korea, tokoh kartun Disney, tokoh kartun dari Jepang, industri musik dari Inggris dan Amerika maupun industri perfilman dari Hollywood maupun Bollywod di India yang mampu memberikan pengaruh yang besar kepada generasi muda dari berbagai negara. Dengan kuatnya pengaruh ini terntu saja berpotensi terjadinya para penggemarnya akan mengikuti ’budaya’ yang dibawa oleh artis tersebut. Permasalahan hak cipta dalam era Industry menjadi sebuah tantangan besar bagi budaya-budaya lokal maupun bagi berbagai jenis industri kreatif lainnya Mayana, 2004. Mudahnya orang melakukan duplikasi produk-produk ekonomi kreatif berbasis budaya, berpotensi besar merusak struktur ekonomi kreatif karena akan ada banyak pelaku yang dirugikan. Maraknya pembajakan dalam industri musik, film, maupun aplikasi menjadi salah satu tantangan besar bagi para pelaku maupun pemangku kebijakan untuk menghasilkan solusi yang menguntungkan semua pihak. 4. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut a. Industri berbasis ekonomi kreatif dapat dikembangkan lebih luas dengan menggunakan pendekatan berbasis budaya. Indonesia dengan kekayaan budaya yang sangat besar, memiliki potensi dan berpeluang besar menjadi pusat ekonomi kreatif dunia. b. Perkembangan teknologi dalam era Industry membawa banyak perubahan khususnya dalam industri kreatif, dimana terdapat banyak bidang industri kreatif yang perkembangannya sangat terbantu dengan kehadiran era Industry c. Kehadiran era ndustry juga memberikan konsekuensi yang dapat memungkinkan sebuah budaya berkembang secara cepat, namun juga bisa mematikan budaya lain yang kurang popular. d. Permasalahan hak cipta menjadi sangat penting untuk diwujudkan karena industri berbasis digital sangat mudah untuk diduplikasi. e. Kunci dari pengembangan industri kreatif berbasis budaya terletak dari kesiapan sumber daya manusia yang fleksibel dan memiliki kemampuan menangani perubahan secara cepat. Seminar Nasional IENACO – 2019 ISSN 2337 - 4349 436 DAFTAR PUSTAKA Bekraf, 2017, PDB Ekonomi Kreatif Indonesia atas dasar harga berlaku tahun 2014-2016, diakses tgl 22 Maret 2019. Fahmi, 2014, Creative economy policy in developing countries the case of Indonesia’, in 54th Congress of the European Regional Science Association, St. Petersburg. Fathurahman, H., dan Huseini, M., 2018, "Mapping of Regional Economic Potential Based on Creative Economy to Support Creation of Regional Competitiveness", KnE Social Sciences, Vol. 3, No. 10, h. 310. Gao, W., dkk., 2015, "The Status, Challenges, and Future of Additive Manufacturing in Engineering", CAD Computer Aided Design, Elsevier Ltd, 69, hh. 65–89. Kementerian Pariwisata dan Eknonomi Kreatif RI, 2014, Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025, hh. 1–279. Mayana, 2004, Perlindungan Desain Industri di Indonesia dalam era Perdagangan Bebas, PT Grasindo, Bandung. Moore, I., 2014, "Cultural and Creative Industries Concept–A Historical Perspective", Procedia-Social and Behavioral Sciences, Elsevier 110, hh. 738–746. Qin, dan Cheng, K., 2017, "Future Digital Design and Manufacturing Embracing Industry and Beyond", Chinese Journal of Mechanical Engineering English Edition, Chinese Mechanical Engineering Society, Vol. 30, No. 5, hh. 1047–1049. Saucedo-Martínez, dkk., 2018, "Industry Framework for Management and Operations A Review", Journal of Ambient Intelligence and Humanized Computing, Springer Berlin Heidelberg, Vol. 9, No. 3, hh. 789–801. Simatupang, Rustiadi, S. dan Situmorang, 2011, "Enhancing the Competitiveness of the Creative Services Sectors in Indonesia", Developing ASEAN Economic Community AEC into A Global Services Hub 2012, hh. 173–270. Szalavári, Z., Eckstein, E. dan Gervautz, M., 2004, "Collaborative Gaming in Augmented Reality", hh. 195–204. ... This opportunity is certainly the right moment for the government, especially Indonesia to strengthen the foundations of the economy, especially by making the creative economy a priority given that the creative economy relies more on creative human resources because human creativity comes from the power of thought which is the basis for creating innovation in face greater competitiveness or market competition in the current eruption era. Furthermore, the concept of a creative economy is getting more attention in many countries because it can make a real contribution to the economy for developing countries to raise, grow and develop with an inclusive and sustainable level of economic growth [1,2,3,4]. The creative economy in Indonesia has given a good contribution to help the national economy. ...... Indonesia's universities have taken in charge of improving the development of the creative economy sector, especially for those contributing to the MSMEs. The respective roles are relevant to the three main universities' roles called as the Tri Dharma of Higher Education in the local term set for 1 encouraging the birth of Indonesia's creative generation with a mindset that supports the growth of initiative and works in the creative economy from a formal education; 2 actualizing high-quality research to provide input on creative economic development policy models and instruments needed, and produce technologies that support the workings and efficient use of resources as well as making a greater national creative economies competitiveness; and 3 establishing more innovative and independent societies that support the growth of the national creative economy through conducting community service engagements [1,24]. ...... To establish a solid creative economy sector, number of high-quality human resources with innovative power and creativity are needed. However, in addition to the need for quality human resources, the development of a creative economy also requires space to explore ideas, work, as well as self-actualization and creative ideas [1]. ...... Perkembangan tersebut juga diikuti dengan pembaruan dan ide-ide baru dalam bidang tekhnologi yang dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia, dimana metode bisnis berubah sesuai dengan perkembangan jaman Saputra, 2017. Perkembangan tekhnologi yang melaju dengan signifikan membuat perkembangan dalam budaya suatu negara secara pesat Nugroho, 2019. ... Meiliani LuckietaSekolah TinggiIlmu EkonomiHarapan BangsaAbstrak Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya perkembangan inovasi dalam industri kreatif, inovasi yang berkesinambungan menjadikan industri kreatif cepat mengalami perkembangan, Hal yang penting dari perkembangan inovasi ini adalah juga adanya analisa kinerja keuangan sehingga dapat menjadi evaluasi kinerja bagi Mihu dan menjadi umpan balik untuk masa depan bisnis tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan bisnis Mihu sebagai salah satu UMKM di kota Bandung serta analisis kinerja keuangannya, juga sebagai umpan balik bagi Mihu dan usaha UMKM lainnya. Pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan pengumpulan data keuangan yang kemudian diolah dengan beberapa rasio keuangan diantaranya ROA dan Asset Turnover. Kata kunci kinerja keuangan, umkm, roa, asset turnover Abstract This research is motivated by the development of innovation in the creative industry, continuous innovation makes the creative industry rapidly develop, The important thing from the development of this innovation is also an analysis of financial performance so that it can be a performance evaluation for Mihu and become feedback for the future of the business. The purpose of this study is to find out how the development of Mihu's business as one of the MSMEs in the city of Bandung and analysis of its financial performance, as well as feedback for Mihu and other MSME businesses. The data collection used in this study was carried out in several ways, namely by conducting interviews, observations and collecting financial data which was then processed by several financial ratios including ROA and Asset Turnover. Pendahuluan Konsep di dunia ekonomi pada saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat dimana diantaranya dikenal dengan istilah ekonomi kreatif yang merupakan satu sektor pembaharuan dalam ekonomi yang lebih berkonsentrasi ide dan pengetahuan atau sesuatu hal yang baru dalam proses menciptakan suatu produk atau jasa Simatupang et al., 2008. Adapun sektor industri kreatif ini lebih menggantungkan keberlangsungan usahanya kepada konsep, ilmu pengetahuan, dan keahlian serta keterampilan. Pemerintah Indonesia sangat berharap agar sektor ini dapat menjadi tonggak kekuatan... Dalam perkembangannya definisi industri kreatif yang ditetapkan oleh tiap negara berbeda-beda, tergantung pada tujuan analitik dan potensi suatu negara. Negara-negara membangun industri kreatif berdasarkan cara dan kemampuan negara tersebut Nugroho, 2019. ... Aan NasrullahLuluk Indarinul MufidahJuni IswantoTujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasipermasalahan pengembangan ekonomi kreatif serta penyusunan strategi pe-ngembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Nganjuk. Metode kajian yang digunakan adalah penelitan kualitatif, dengan mengunakan data primer dan sekunder. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa permasalahan pengembangan ekonomi kreatif di Kabupten Nganjuk, meliputi permasalahan pada pelaku ekonomi kreatif, lokasi atau daya tarik, aspek sosial kemasyarakatan, kurangnya pemahaman pemerintah daerah terhadap kebutuhan pelaku ekonomi kreatif serta rendahnya monitoring terhadap royalti, lisensi, dan hak cipta. Untuk mengoptimalkan 6 kategori ekonomi kreatif Kabupaten Nganjuk, maka dibutuhkan 6 enam pilar strategi, yakni, Strategi membentuk forum atau lembaga advokasi ekonomi kreatif Kabupaten Nganjuk, strategi peningkatan apresiasi terhadap pelaku, terutama bagi para komunitas seni, strategi memperbaiki manajemen tata kelola masing-masing 6 kategori, strategi pelatihan produksi dan pemasaran, strategi kemudahan aksesbilitas keuangan, dan strategi intensitas research highlight overviews the development roadmap of digital design and manufacturing and focuses on the future development directions under the Industries evolution of markets and customer requirements with highest level of precision, has been achieved created with technology and information systems, a new way of make the operations in the companies, and just the companies with the ability to adapt faster to technological innovations may remain on the market. The last industrial revolution, known as industry perceives the operations as a holistic system, its represents a challenge that must be fulfilled and faced in order to achieve stability and permanence in the market, from the point of view of the world economies. In the organizational and business area all the operations must be linked to computer systems and management of information in the network, which causes greater efficiency in the flow. With this new perception of industry and the business, it involves different analytical tools that aim at bigger efficiency in the service to the consumers, resulting in a greater competitiveness in the market and making the differentiator. This work is one of the first surveys that provides an extensive analysis and review of 110 publications that appear from 1/01/12 to 20/02/17. The purpose of the study is to analyze categorically recent advances through qualitative and segmentation methods allowing to reveal trends and areas of opportunity in the industry sense of in order to obtain research gaps that may be executed in organizational systems on the value chain. Another point is to be a reference in future research related to the categories selected in this study. Ieva MooreInnovation and creativity are broadly used terms and Creative Economy concept is present in European and other countries policy documents, including EU policy, UNDP and other international organization strategies. In Latvia the use of the Creative Industries term increases, however the understanding of its implications often causes confusion, both among policy makers and the broader public. The aim of this article is to establish a better understanding of the principles of Cultural and Creative Industries and the concept of a Creative Economy using historical reasoning from relevant literature. Formal use of the term Creative Industries is quite recent 1994, marking the digital era of cultural industries and creativity. However there are roots back to the industrial revolution and urbanization, cultural industries from the 1930s, popular culture, ideology distributed through mass media and contra culture rebelling against the capitalist drive of mass culture. We introduce a local collaborative environment for gaming. In our setup multiple users can interact with the virtual game and the real surroundings at the same time. They are able to communicate with other players during the game. We describe an augmented reality setup for multiple users with see-trough head-mounted displays, allowing dedicated stereoscopic views and individualized interaction for each user. We use face-snapping for fast and precise direct object manipulation. With face snapping and the subdivision of the gaming space into spatial regions, the semantics of actions can be derived out of geometric actions of the user. Further, we introduce a layering concept allowing individual views onto the common data structure. The layer concept allows to make privacy management very easy by simply manipulating the common data structure. Moreover, assigning layers to spatial regions carefully, a special privacy management is often not necessary. Moving objects from one region into ...This paper investigates how the creative economy discourse is interpreted and implemented in the context of Indonesia as a developing country. Our main conclusion is that the discourse is interpreted differently across localities. Bandung appears to be the only locality whose interpretation aligns with the general understanding of a creative economy that emphasises knowledge creation and innovation. This was made possible by the strong support from academia and communities who wanted to experiment with this policy idea. Our study also provides an insight into a creative economy developing not only as a discourse, but also as a workable framework for development policies, in this city. Conversely, other cities seem to pragmatically use the policy idea without considering the local context in a rebranding exercise in order to drive economic development, whereby traditional cultural industries are relabelled as creative despite performing hardly any innovation activities. Despite this, Bandung illustrates that there are possibilities for a developing country such as Indonesia to adopt the vision of a creative economy by reshaping local institutions to support successful experimentation with this new Desain Industri di Indonesia dalam era Perdagangan Bebas, PT GrasindoR F MayanaMayana, 2004, Perlindungan Desain Industri di Indonesia dalam era Perdagangan Bebas, PT Grasindo, Bandung.
Selainitu mengembangkan dengan "bungkus" dan cara masa kini, termasuk di dalamnya menggunakan teknologi dan media sosial. Dengan demikian budaya lokal bisa menyumbangkan warna pada kebudayaan nasional sekaligus global," bebernya. yang memadukan ekonomi kreatif dan kultur, dengan prinsip keseimbangan. Berikutnya, Bupati Majalengka